Vilector.com - Suatu pagi di kota Chicago bagian utara, seorang pastor didatangi oleh seorang wanita paruh baya di gerejanya. Pastor itu adalah Pastor Muller, yang baru saja menyelesaikan kebaktiannya dan melepas jubahnya ketika wanita itu muncul di hadapannya. “Bapa, bersediakah kau membacakan doa untuk putraku,” kata wanita itu memohon kepada Pastor Muller.
“Aku tahu dia tidak akan hidup melewati hari ini. Dia tinggal di 1136 West Wellington.” “Baik, aku akan ke sana,” kata pastor itu. “tapi tunggu sebentar, aku akan membawa perlengkapanku dulu.” Ketika pastor itu membalikkan badannya, wanita itu tidak ada lagi di ruangannya. Terburu-buru, dia kemudian keluar dan mengemudikan mobilnya menuju ke alamat yang diberikan wanita tadi kepadanya.
Tidak lama, dia kemudian tiba di sana dan memarkir mobilnya di dekat rumah tersebut. Berjalan menuju beranda rumah itu, dia kemudian membunyikan belnya. Seorang pemuda di usianya yang kira-kira dua puluh tahunan kemudian membuka pintu dan menyambutnya. “Ada yang bisa aku bantu Bapa?” tanya pemuda itu. “Aku datang untuk memberikan doa terakhir.”
“Anda mungkin salah rumah, Bapa,” jawab pemuda itu. “Tidak seorang pun yang sakit di sini.” Bingung, pastor itu kemudian mengatakan, “Seorang wanita datang padaku setengah jam yang lalu, dan memberikan alamat ini kepadaku. Katanya anaknya sedang sekarat.”
“Bapa, aku tinggal seorang diri di sini, dan seperti yang kau lihat, aku sangat bugar dan sehat sekali.” Namun sementara pemuda itu berkata demikian, pastor itu kemudian tak sengaja melihat di belakang pemuda itu, , di mana sebuah foto tertempel di dinding rumahnya. “Itu wanita yang datang padaku, “ katanya seraya menunjuk ke foto tersebut.
Wajah pemuda itu kemudian berubah pucat. “Silahkan masuk dulu, Bapa.” Bersama mereka mendekati foto yang dipajang di dinding itu. “Aku yakin inilah wanita yg memintaku untuk berdoa di rumah ini. Dia bilang putranya takkan bisa hidup hingga esok.” kata sang pastor.
“Bapa,” kata pemuda itu seraya gemetaran. “Dia adalah ibuku, dan dia sudah meninggal lima tahun yang lalu.” Keduanya kemudian mematung di sana untuk beberapa saat, hingga pemuda itu mengatakan, “Bapa, mungkin kau bisa mendengar kisahku dan memberikan doa padaku selagi kau di sini.”
Beberapa jam setelah Pastor Muller mendoakannya, pemuda itu tersungkur di lantai dan meninggal seketika karena serangan jantung.
“Aku tahu dia tidak akan hidup melewati hari ini. Dia tinggal di 1136 West Wellington.” “Baik, aku akan ke sana,” kata pastor itu. “tapi tunggu sebentar, aku akan membawa perlengkapanku dulu.” Ketika pastor itu membalikkan badannya, wanita itu tidak ada lagi di ruangannya. Terburu-buru, dia kemudian keluar dan mengemudikan mobilnya menuju ke alamat yang diberikan wanita tadi kepadanya.
Tidak lama, dia kemudian tiba di sana dan memarkir mobilnya di dekat rumah tersebut. Berjalan menuju beranda rumah itu, dia kemudian membunyikan belnya. Seorang pemuda di usianya yang kira-kira dua puluh tahunan kemudian membuka pintu dan menyambutnya. “Ada yang bisa aku bantu Bapa?” tanya pemuda itu. “Aku datang untuk memberikan doa terakhir.”
“Anda mungkin salah rumah, Bapa,” jawab pemuda itu. “Tidak seorang pun yang sakit di sini.” Bingung, pastor itu kemudian mengatakan, “Seorang wanita datang padaku setengah jam yang lalu, dan memberikan alamat ini kepadaku. Katanya anaknya sedang sekarat.”
“Bapa, aku tinggal seorang diri di sini, dan seperti yang kau lihat, aku sangat bugar dan sehat sekali.” Namun sementara pemuda itu berkata demikian, pastor itu kemudian tak sengaja melihat di belakang pemuda itu, , di mana sebuah foto tertempel di dinding rumahnya. “Itu wanita yang datang padaku, “ katanya seraya menunjuk ke foto tersebut.
Wajah pemuda itu kemudian berubah pucat. “Silahkan masuk dulu, Bapa.” Bersama mereka mendekati foto yang dipajang di dinding itu. “Aku yakin inilah wanita yg memintaku untuk berdoa di rumah ini. Dia bilang putranya takkan bisa hidup hingga esok.” kata sang pastor.
“Bapa,” kata pemuda itu seraya gemetaran. “Dia adalah ibuku, dan dia sudah meninggal lima tahun yang lalu.” Keduanya kemudian mematung di sana untuk beberapa saat, hingga pemuda itu mengatakan, “Bapa, mungkin kau bisa mendengar kisahku dan memberikan doa padaku selagi kau di sini.”
Beberapa jam setelah Pastor Muller mendoakannya, pemuda itu tersungkur di lantai dan meninggal seketika karena serangan jantung.
Oleh : Sasha
Posting Komentar