Vilector.com - Setelah hampir tiga tahun bekerja di sebuah lembaga
konservasi di wilayah Jambi, BUTET MANURUNG (Prisia Nasution) telah menemukan
hidup yang diinginkannya, mengajarkan baca tulis dan menghitung
kepada anak - anak masyarakat suku anak dalam, yang dikenal sebagai Orang
Rimba, yang tinggal di hulu sungai Makekal di hutan bukit Duabelas.
Hingga suatu hari Butet terserang demam malaria di
tengah hutan, seorang anak tak dikenal datang menyelamatkannya. NYUNGSANG BUNGO
(Nyungsang Bungo) nama anak itu, berasal dari Hilir sungai Makekal, yang
jaraknya sekitar 7 jam perjalanan untuk bisa mencapai hulu sungai, tempat Butet
mengajar. Diam-diam Bungo telah lama memperhatikan Ibu guru Butet mengajar
membaca. Ia membawa segulung kertas perjanjian yang telah di’cap jempol’ oleh
kepala adatnya, sebuah surat persetujuan orang desa mengeksploitasi tanah adat
mereka. Bungo ingin belajar membaca dengan Butet agar dapat membaca surat
perjanjian itu.
Pertemuan dengan Bungo menyadarkan Butet untuk
memperluas wilayah kerjanya ke arah hilir sungai Makekal. Namun keinginannya
itu tidak mendapatkan restu baik dari tempatnya bekerja, maupun dari kelompok
rombong Bungo yang masih percaya bahwa belajar baca tulis bias membawa
malapetaka bagi mereka.
Namun melihat keteguhan hati Bungo dan kecerdasannya
membuat Butet mencari segala cara agar ia bisa tetap mengajar Bungo, hingga
malapetaka yang ditakuti oleh Kelompok Bungo betul-betul terjadi. Butet
terpisahkan dari masyarakat Rimba yang dicintainya. Dapatkah ia kembali?
Posting Komentar